Rasio Likuiditas :
Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin
kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio),
Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar (current ratio)
Current rasio :
Current Rasio
= Aktiva Lancar
Utang
Lancar
Current rasio =
310.670 x 100%
297.870
= 1,05 = 105
%
Quick rasio :
Quick Rasio
= Aktiva Lancar –
persediaan
Utang Lancar
Quick rasio =
310.670 – 113.130
297.870
= 0,66 = 66
%
Cash rasio :
Cash Rasio
=
Kas
Utang Lancar
Cash rasio =
305.846
297.870
= 1,02
= 102 %
2. Rasio
Efisiensi
Rasio
efisiensi dipergunakan untuk mengukur seberapa efisien korporasi dalam
menggunakan aktivanya. Rasio ini semuanya mempergunakan perbandingan antara
tingkat penjualan dengan investasi dalam beberapa aktiva. Asumsi yang diambil
adalah menggunakan hubungan antara penjualan dengan berbagai aktiva tersebut.
Rasio efisiensi yang digun akan pada umumnya meliputi berikut ini:
Best Possible DSO = Tagihan
berjalan (Current Receivables) x jumlah hari
Total penjualan
DSO
=
3.200 x
360
(250)
=
4.608
Inventory
Turnover Ratio = Netto
penjualan
Stock dalam persediaan (Total inventory)
=
(250)
702
=
- 0.35
Accounts
Payables to Sales Ratio
= Accounts
Payables x 100%
Penjualan Netto
= 235.290 x
100%
(250)
= 51.5 %
3. Rasio
Profitabilitas
Profitablitas
atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada
tingkat yang dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam
angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham,
dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan
perusahaan.
ROA
:
Rentabilitas
Ekonomi
= laba bersih sebelum pajak
Total Aktiva
ROA
= 77.310
404.500
= 0.19 = 19 %
ROE
:
Return on
Equity = Laba bersih setelah
pajak
Equity
ROE
= 53.455
268.684
= 0.020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar